image

Tuberkulosis (TB)

Published : Sisfor | 2024-10-27 14:40:51 8 comments

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini terutama menyerang paru-paru, namun juga bisa memengaruhi bagian tubuh lain seperti ginjal, tulang, otak, dan tulang belakang. TB ditularkan melalui udara saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara, sehingga bakteri tersebar dan terhirup oleh orang lain.

Jenis TB

TB dapat dibagi menjadi dua jenis utama:

  1. TB Aktif: Bakteri TB aktif dan menyebabkan gejala pada tubuh. Orang dengan TB aktif dapat menularkan bakteri ini ke orang lain.
  2. TB Laten: Bakteri TB ada di dalam tubuh, tetapi dalam keadaan tidak aktif dan tidak menyebabkan gejala. Orang dengan TB laten tidak menularkan penyakit ini, namun jika tidak diobati, bakteri bisa menjadi aktif dan menyebabkan TB aktif.

Gejala TB Paru-Paru

Gejala TB bervariasi tergantung pada bagian tubuh yang terkena, tetapi TB paru-paru adalah bentuk yang paling umum. Gejala-gejala TB paru-paru meliputi:

  • Batuk yang berlangsung lebih dari 3 minggu
  • Batuk berdahak atau berdarah
  • Nyeri dada atau sakit saat bernapas dan batuk
  • Demam, terutama pada malam hari
  • Berkeringat di malam hari
  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
  • Kelelahan dan lemah

Faktor Risiko

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko terkena TB:

  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah (misalnya pada penderita HIV/AIDS, diabetes, atau mereka yang menjalani pengobatan imunosupresif)
  • Kontak erat dengan penderita TB aktif
  • Kondisi hidup yang padat, seperti di penjara atau tempat tinggal berdesakan
  • Malnutrisi
  • Pecandu alkohol atau pengguna narkoba

Diagnosis

TB didiagnosis melalui beberapa tes, antara lain:

  1. Tes Kulit Mantoux: Suntikan bakteri TB yang dilemahkan di kulit untuk melihat apakah tubuh merespon, menunjukkan adanya infeksi.
  2. Tes Darah: Tes ini bisa mendeteksi infeksi TB laten atau aktif.
  3. Tes Dahak: Sampel dahak diperiksa untuk mengetahui apakah ada bakteri TB.
  4. Rontgen Dada: Untuk melihat adanya kerusakan atau perubahan pada paru-paru.

Pengobatan TB

Pengobatan TB memerlukan antibiotik dalam jangka panjang, umumnya selama 6-9 bulan. Pengobatan ini mencakup beberapa jenis obat, seperti:

  1. Isoniazid (INH)
  2. Rifampicin (RIF)
  3. Pyrazinamide (PZA)
  4. Ethambutol (EMB)

Adalah sangat penting untuk menyelesaikan seluruh pengobatan sesuai anjuran dokter untuk mencegah bakteri menjadi resisten terhadap obat. Pengobatan yang tidak tuntas bisa menyebabkan TB multi-drug resistant (TB-MDR), yaitu TB yang tidak lagi bisa diobati dengan obat-obatan TB biasa.

Pencegahan

Beberapa langkah pencegahan untuk TB:

  1. Vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guérin): Digunakan untuk mencegah TB terutama pada anak-anak.
  2. Mencegah Penularan: Orang dengan TB aktif harus menjaga kebersihan saat batuk, memakai masker, dan menjaga jarak agar tidak menular ke orang lain.
  3. Isolasi Sementara: Penderita TB aktif sebaiknya menghindari kontak dengan banyak orang sampai pengobatan mulai efektif.

Komplikasi

Jika tidak diobati atau pengobatan tidak tuntas, TB bisa menyebabkan komplikasi serius seperti:

  • Kerusakan paru-paru: Permanen dan mengurangi fungsi pernapasan.
  • Meningitis tuberkulosis: Infeksi menyebar ke selaput otak dan saraf tulang belakang.
  • Kerusakan organ lain: Infeksi TB bisa menyebar ke ginjal, tulang, atau sendi, menyebabkan kerusakan organ tersebut.

Dengan diagnosis dini dan pengobatan yang tepat, TB dapat diobati dengan baik, meski memerlukan komitmen jangka panjang untuk menjalani pengobatan secara disiplin.

Komentar